Minggu, 16 Maret 2014
4 temperamen manusia
Kalau MELANKOLIS:
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
Mimpi Seorang Sahabat
Mimpi Seorang Sahabat
Kali ini saya mengulas tentang "Mimpi Seorang Seorang Sahabat". Mimpi tentang sahabat sekaligus teman seperjuanganku di suatu ekstrakulikuler (pramuka)ku di SMK. Mimpi ini sudah ia dambakan sejak ia kecil, sehingga suatu saat ia menuliskan suatu catatan di facebooknya yang membuat saya terharudalam membacanya.
yaa langsung saja, ini lah catatan mimpi seorang sahabat saya yang berjudul ; 'InsyaAllah :'')'
InsyaAllah :'')
Hay Mahameru apa kabar?
Hm,,, mungkin kau asing denganku. Ya
bagaimana tidak? Karena aku belum pernah menginjakkan kakiku di
punggungmu, sungguh obsesi itu muncul lagi, bahkan semakin memuncak. Aku
ingin kesana, ke ujung puncakmu, menancapkan sang saka merah putih,
merasakan keindahan yang telah Allah ciptakan, melihat alam dari
ketinggian 3676 m dari permukaan laut.
Aku ingin merasakan
dinginnya Ranu Pane yang InsyaAllah akan serasa hangat ditemani api
unggun, serta kawan", dan aku kan mensugestikan hangat dalam tubuhku.
Aku ingin merasakan keindahan Ranu Kumbolo,,, Surganya Mahameru (danau
biru kehijauan dengan dikelilingi lembah). Melihat hamparan padang
ilalang bak savanna di Afrika. Merekam setiap langkah dan keindahan
ciptaan-Nya. Menyaksikan keindahan taman bunga Edelweis, Ya Menyaksikan
atau sekedar merekamnya, tenang saja Mahameru aku tak akan memetiknya,
aku tak akan memetik keindahan yang Allah tanamkan di punggungmu. Aku
ingin melewati Kalimati yang terasa mistis. Beristirahat sejenak di
Arcopodo (arca/patung kembar)
yang hanya dapat dilihat oleh orang
yg memiliki kelebihan 'bisa melihat yg orang biasa tidak lihat' atau
orang biasa pun bisa melihatnya jika telah datang padanya anugerah untuk
melihat itu. Aku ingin melantunkan rasa syukurku, aku ingin melantunkan
do'a atas kebesaranMu ya Allah,
Mahameru,,, kau begitu menyajikan
banyak keindahan. Kini aku membayangkan saat aku dan kawan"ku tiba di
atas puncak, melihat awan putih bergumpal serasa dekat, di bawah kita.
Melihat kumpulan awan bak samudera putih. Memanjatkan do'a, dan
mengikuti khidmat'a upacara pengibaran sang dwi warna, melihat dwi warna
yg berkibar, serta matahari, awan, langit dan bumi yang juga tersenyum
melihat kejadian itu.
Mahameru aku mengenalmu lebih jauh melalui film serta novel 5 cm, sungguh aku terharu akan itu.
Mahameru
InsyaAllah aku akan menghampirimu, menginjakkan kakiku di punggungmu,
Mahameru aku akan memperkenalkanmu pada mereka. Mahameru kau keindahan
yang mewarnai Ibu pertiwi. Ya Ibu pertiwi yang airnya menyejukkan serta
selalu kugunakan, yang tanahnya menerima pijakanku, juga memberikan
penghidupan.
Ya Allah terima kasih atas segala Nikmat yang Kau persembahkan ini,
jadikanlah
hamba manusia yang bermanfaat bagi orang lain juga jadikanlah hamba
manusia yg selalu bersyukur atas rahmat-M, aamiin :")
sekian sudah catatan yang dibuat oleh teman SMK ku, semoga bermanfaat... :)
semoga semua mimpi-mimpi kita bisa terwujud di kemudaian hari kawaan, kita bersama sama menancapkan bendera kebangsaan di atas sana bersama orang-orang terkasih.
Sleep Paralysis
Sleep Paralysis
Apa yang kita tahu tentang “tindihan” atau lumpuh tidur atau dalam bahasa inggrisnya sleep paralysis? Ya, ‘tindihan’ adalah sebuah kejadian manakala saat kita tidur tiba-tiba merasa seperti tercekik, sulit bernafas, dan terasa berat dan sesak seakan ada sebongkah batu besar yang menindih? Kemudian seluruh tubuh kita terasa kaku dan melumpuh? Kira-kira seperti itulah yang disebut ‘tindihan’ atau lumpuh tidur atau juga sleep paralysis.
‘Tindihan’ adalah suatu kondisi dimana tubuh tertidur sedangkan otak masih terjaga atau setengah tidur sehingga terjadi ketidaksinambungan atara kerja tubuh dan otak. Mungkin jika saya ibaratkan dalam istilahkan kelistrikan keadaan seperti ini dapat disebut korsleting. Dalam kondisi ini otak mengirim sinyal-sinyal sebagaimana pada saat kita tengah terjaga, sedangkan tubuh tidak dapat merespon sinya-sinyal itu dengan baik karena mengira dia sedang tertidur. Itulah sebabnya mengapa tubuh tetap tak bergerak dan mengalami kelumpuhan sementara.
‘Tindihan’ ini juga biasa diserati halusinasi seperti, mendengar suara-suara bising dan perasaan seolah melihat penampakan bayangan hitam yang besar dan menyeramkan. Itulah sebabnya mengapa ‘tindihan’ sering dihubungkan dengan hal-hal yang berbau gaib dan mistis.
Ada sebagian beranggapan bila ‘tindihan’ ini adalah gangguan pada peredaran darah sehingga tubuh kita menjadi kaku dan lumpuh. Tapi ternyata bukan itu penyebabnya. Menurut sebuah artikel yang saya baca sleep paralysis atau tindihan ini adalah sejenis halusinasi karena adanya gangguan malfungsi tidur pada tahap Rapid Eye Movement (REM). Tidur sendiri terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu; fase belum lelap atau setengan sadar, fase lebih dalam atau lelap dan fase REM dimana mimpi terjadi. Nah dalam kasus ‘tindihan’ ini kita tidak melewati fase lelap melainkan lagsung masuk Rem dan mengalami mimpi. Itulah asal muasalnya mengapa kita tetap merasa tersadar dan merasakan pendengaran-pendengaran dan penampakan-penampakan yang menyeramkan. Padahal yang sesungguhnya terjadi adalah kita tertidur, memejamkan mata, dan semua kejadian meyeramkan yang kita alami itu hanyalah sebuah mimpi.
Bagaimana menyikapinya? Kita tidak perlu takut jika sampai mengalami sleep paralysis atau ‘tindihan’ ini. yang perlu kita lakukan adalah menekankan pada benak kita bahwa semua yang terjadi tidaklah nyata dan hanyalah sebuah halusinasi. Cobalah untuk tetap tenang, tarik nafas perlahan dan usahakan untuk tidak panik dan melawan, karena hal-hal seperti itu hanya akan menimbulkan kelelahan yang amat sangat pada saat kita terbangun nanti. Cukup gerak-gerakkan saja kepala dan ujung-ujung tangan serta kaki dengan perlahan sambil tetap menarik nafas panjang dan dalam. Lagi pula ‘tindihan’ ini tidak berlangsung lama, hanya sekita beberapa detik hingga satu menit saja sampai tubuk kita benar-benar siap untuk terjaga.
Yang memicu ‘tindihan’ ini sederhana saja. Si lumpuh tidur ini hanya menyerang tubuh yang kelelahan dan kurang tidur saja. Jadi, pencegahannya pun sederhana pula. Cukup dengan menjalankan pola hidup sehat, tidur teratur tepat pada waktunya dan usahakan jangan kurang dari 6 jam. Jangan banyak begadang dan dugem jika kita tidak ingin diserang oleh hantu ‘tindihan’.
Namun ada satu yang harus diwaspadai, yaitu ‘tindihan’ terjadi terus menerus dalam jangka waktu yang berdekatan. Pada umumnya ‘tindihan’ hanya terjadi 1 atau 2 tahun sekali saja dalam setahun. Jadi apabila akhir-akhir ini anda sering mengalami ‘tindihan’ sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi ke dokter. Boleh jadi itu adalah gejala awal dari depres
Langganan:
Postingan (Atom)